Sumbatan urine sebabkan gagal ginjal

Sekarang ini jumlah penderita sumbatan urine atau retensio urine di ponorogo cukup tinggi. Terbukti, selama ini yang berobat dan tercatat di klinik Urologi RSU ‘Aisyiyah Ponorogo hampir 60 persen pasien merupakan pasien retensio urine. “Hampir rata-rata kasus urologi yang ditangani dr. Sriyono spesialis urologi merupakan pasien sumbatan urine.

Menurut dr. Sriyono sumbatan urine merupakan kondisi kegawatdaruratan urologi yang membutuhkan tindakan pengeluaran (diversi) urine segera. Karena menimbulkan rasa nyeri dan bila dibiarkan lama, akan menyebabkan aliran balik (backflow) ke ginjal. Hal itu bisa menyebabkan penurunan fungsi ginjal.  Itu terjadi akibat overdistensi (tekanan berlebihan) pada kandung kemih. Namun untuk penderita yang mengalami gangguan syaraf, dia tidak akan merasakan apapun. Kecuali adanya perasaan yang tidak keluar kencing atau adanya urine yang keluar terus menerus (over flow incontinence).

Menurut dr. Sriyono, banyak hal yang menyebabkan sumbatan urine diantaranya pembesaran prostat,batu uretra, tumor, gumpalan darah, gangguan pada otot kandung kemih maupun spingter uretra akibat gangguan saraf.  Selan itu kadang pada penderita usia tua yang mengkonsumsi obat pilik maupun anti muskarinik juga bisa menyebabkan sumbatan urine.

Penderita yang mengalami gangguan saraf atau neurogenic bladder  tidak memerlukan tindakan khusus dibidang urologi. Biasanya penderita cukup menggunakan kateter uretra sendiri tiap 4 jam atau menggunakan kateter uretra yang di ganti setiap 2 minggu sekali. Sedangkan pada penderita penyebab lainnya, maka penderita memerlukan penanganan khusus sesuai dengan penyebabnya.

Bagi penderita yang disebabkan karena pembesaran prostat baik yang jinak maupun ganas perlu dilakukan tindakan segera. Namun terlebih dahulu sebaiknya diperiksa rectal taucher (colok dubur), prostat spesifik antigen (PSA) dan Ultra Sonografi (USG) Urologi untuk mengetahui ukuran prostat serta menyingkirkan adanya keganasan. Bila perlu dilakukan biopsiprostat untuk memastikannya.

Sedangkan gold standart atau standart baku penanganan pembesaran prostat adalah transurethral resection of prostate ( TURP ) atau pengerokan prostat melalui saluran kencing. Hal ini karena tindakannya minimal invansive, tidak menimbulkan bekas operasidan sangat aman. Keuntungan lain yaitu saluran uretra maupun prostat juga dapat dievaluasi sebelum dilakukan TURP. Ini untuk menghindari kesalahan diagnosa sebelum dilakukan tindakan. Saat tindakan, penderita juga dapat melihat langsung kelainan dan tindakan yang dilakukan melalui layar monitor. Menurut dr. Sriyono,penting untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman pasien tentang penyakit dan tindakan yang akan dilakukan.

  • Selasa, 17 Oktober 2017